Selasa, 07 November 2017

Bagaimana Jika Aku Rindu

Bagaimana jika rindu itu itu datang?
Apa kau akan menemuiku?
Tidak kah kau peduli?

Ah. Aku teramat bodoh. Seharusnya aku tak seperti ini.

Kau melihatku yang begitu sendu. Lalu kau tersenyum sadis. Sebelum beranjak kau berkata 'kau tak lagi berharga bagiku'

Aw. Betapa sakitnya aku mendengar kalimat yang mampu menghunus hatiku yang begitu dalam. Tidakkah kau mau mendekat? Lalu berkata lirih di telingaku? 'kau jangan menangis. Untuk apa kau menangis? sedangaknku ada di sini, di depanmu. Iya, untuk mu, untuk siapa lagi kalo bukan untuk kekasih hati?' aku menangis sendiri melihat punggungmu yang semakin jauh melangkah. 

Aku berkhayal.

Kau akan datang saat itu juga. Mendekatiku dan berkata dengan begitu tenang. 'Jangan menangis sayang, aku juga merindukanmu'

'Kamu, jangan buat aku khawatir. Aku takut kamu pergi, meskipun raga mu ada. Aku takut hatimu pergi'

Tangisku pun pecah. Aku sesenggukan. Merasakan tangan hangat itu memeluk tubuh kecil ini, tak ada maksud lain selain menenangkan. Ya, hanya itu.
Aku menangis dalam pelukan yang tenang.

Tapi bagaimana saat ini? Apa kau melakukan itu?
Ah. Betapa aku merindukan.

*sya-3:01 Am*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar